Pages

Wednesday, February 28, 2007

Memilih Bank " Ramah "

Tulisan saya ini sebetulnya untuk pengusaha pemula dan pengusaha yang baru mencoba berhubungan dengan bank. Sering terdengar keluhan dan kebingungan orang-orang yang menyatakan bahwa akses ke bank itu sangat sulit. Sebenarnya akses ke bank itu mudah kalau mengetahui kondisi dan tata caranya, walaupun prakteknya sebenarnya juga sulit. He..he.. bingung ya?
0
Uang akan mendatangi uang itu prinsipnya! Apabila uang anda masih sedikit dibawah 100 juta maka anda yang wajib datang ke bank, tetapi kalau uang anda diatas 100 juta saya bisa pastikan andalah yang akan dikejar-kejar bank (mau coba? telpon saja petugas bank dan minta bawa aplikasi pembukaan rekening dan minta datangg jam 7 malam. Bisa dipastikan, yang bersangkutan pasti menyanggupi). Hal tersebut juga sama dengan hukumnya pemberian pembiayaan atau kredit bank. Itulah paradigma shifting yang harus kita ketahui. Orang yang kerja dibank adalah orang yang pikirannya hanya tentang pencapaian target dan keuntungan. Setiap saat yang dipikirkan adalah hal tersebut.
0
Dari mass media seperti koran, majalah dan televisi sering diberitakan bahwa bank tidak begitu bersahabat dengan pengusaha, bank tidak begitu bersungguh-sungguh untuk memperhatikan pengusaha kecil, bank hanya senang berternak uang melalui SBI, bank kurang begitu berekspansi dalam pembiayaan usaha dan berita lain mengenai impotennya fungsi intermediasi bank. Secara umum mungkin benar seperti itu, namun tidak juga kalau kita berinteraksi dengan petugas banknya. Mereka masih mengaku memberikan pembiayaan kepada masyarakat, mereka mengaku masih sibuk berusaha memenuhi target tahunannya untuk hunting nasabah dan target pemenuhan assetnya.
0
Kalau mencermati reason yang diberikan bank tersebut, peluang itu sebenarnya ada, hanya mungkin kita perlu tahu bank yang bagaimana yang ramah buat kita. Lalu bagaimana agar tahu bahwa bank yang akan kita tuju itu bank yang ramah buat kita? Caranya bagaimana agar kita tahu dan mudah akses kebank ? Untuk itu baca informasi tentang perbankan di mass media, disitu anda dapat mengetahui bank apa yang paling besar assetnya, bank apa yang paling kecilnya assetnya, bank apa yang rata-rata assetnya, bank apa yang inti bisnisnya pertanian, bank apa yang inti bisnisnya korporasi, bank apa yang mengkhususkan pemberdayaan UKM, bank apa yang memberikan kredit untuk pengerjaan proyek pemerintah, bank apa yang memberikan bunga tinggi dan sebaliknya, apa program promosi bank saat ini dan lain-lain. Memang sebagai pelaku usaha kita harus membuka telinga dan mata lebar-lebat agar peluang dan kesempatan dapat segera kita manfaatkan untuk menghasilkan laba.
0
Alternatif I
Bank besar biasanya banknya penuh aktivitas, organisasinya gemuk, birokrasinya panjang dan nasabahnya adalah orang yang sudah mapan. Bank dapat dikatakan besar bila assetnya diatas 50 Triliun, 50 triliun sampai 3 Triliun adalah bank menengah, dan bank dengan asset dibawah 3 triliun adalah bank kecil. Nah kalau kita masih pemula dalam berbisnis, juga baru dalam merintis hubungan dengan bank maka saran saya datanglah ke bank dengan kategori kecil atau bank menengah. Kenapa? Ya karena mereka juga ingin membesarkan banknya dengan meningkatkan asset (kredit dan simpanan) serta meningkatkan jumlah nasabahnya.
0
Alternatif II
Kantor cabang baru yang baru dibuka disuatu tempat, ini juga bisa menjadi tujuan kita bagi pemula bisnis maupun pemula merintis hubungan dengan bank. Persaingan bank saat ini sangat ketat, perhatikan saja bank yang ada dikota atau diwilayah anda ada berapa jumlahnya? Dengan target puluhan miliar sampai ratusan milliar yang harus didapat bank tersebut, saya jamin kepala mereka pusing he..he..he.. Jumlah pengusaha mapan dan potensi ekonomi yang ada pastinya sudah ditangan bank-bank yang telah ada dan berdiri cukup lama. Artinya bank baru (kantor cabang yang baru dibuka) harus berpikir bagaimana caranya membujuk nasabah untuk pindah bank ke banknya. Dan biasanya pengusaha yang memperoleh layanan prima dari banknya malas berpindah, selain hutang budi karena diberi kredit juga alasan administratif yang harus dipenuhi ke bank lain bila jadi nasabah baru. Hal-hal tersebut menjadi alasan calon nasabah untuk malas berpindah. Mau tidak mau peluang anda untuk menjadi nasabah bank baru (kantor cabang baru) cukup besar.
0
Alternatif III
Pegawai baru bagian kredit, ini juga bisa menjadi peluang kita untuk berbank dengan ramah. Pegawai baru biasanya mempunyai waktu percobaan, dalam masa percobaan ini mereka dituntut produktivitasnya. Bila produktivitasnya tidak mencapai target, boleh dibilang tamatlah kariernya didunia perbankan. Sedihkan... Agar tidak menyedihkan nasibnya, kita bisa membantu yang bersangkutan dengan menjadi nasabahnya, memberikan referensi prospek yang baik (akan bagus kalau calon nasabah kakap yang ditawarkan) dan menemani orang-orang yang perlu pembiayaan/kredit untuk datang kemejanya. Namun tetap diingat, bank adalah lembaga yang sangat birokratis, maka ketika kita memberikan informasi dan dokumen berikanlah yang baik, berkualitas dan teruji. Agar petugas tersebut membela (mati-matian) kita, ketika permohonan kredit kita dibahas oleh komite kredit bank.
0
Alternatif IV
UKM saat ini begitu diperhatikan oleh pemerintah. Program ini biasanya didaerah dieksekusi oleh Dinas Perdagangan dan Koperasi, Dinas Pertanian dan Bidang Comunity Development Perusahaan. MOU biasanya dilakukan dengan bank serta dipublikasikan melalui media masa, dengan pegangan ini kita dapat mem faith-accomply kepada bank apabila bank masih bermalas-malasan untuk menyalurkan kreditnya. Tapi perlu diingat sekali lagi, setiap pengajuan kredit tidak selalu harus disetujui. Banyak alasan melatarbelakangi mengapa pengajuan kita tidak dapat disetujui.
0
Alternatif lain masih banyak,.. tapi saya capek ngetik nih . Untuk lebih lengkapnya, saya persilahkan kontak saya.
0
Salam hangat dan sukses!

Tuesday, February 27, 2007

Menjadikan Bank sebagai " Saudara "

Menjadikan bank sebagai saudara? Ya, membina hubungan dengan siapa saja sangat penting. Penting, dengan relationship yang luas membuat kita berpeluang untuk melakukan kebaikan sebanyak mungkin. Hubungan pebisnis dengan bank pun begitu, didalamnya ada semacam simbiosis mutualisme. Bank perlu pengusaha dan pengusaha juga memerlukan bank.
,
Sebagai pebisnis kita dituntut untuk mempunyai intuisi yang tajam dan menangkap peluang potensial. Tidak selamanya peluang tersebut dapat kita realisasikan, banyak hal kadang bisa menjadi kendala. Salah satunya adalah modal. Untuk mendapatkan realisasi modal dengan cepat, jumlah yang besar serta advice financial yang terukur preferensi utama adalah dari Bank. Bila bank telah menjadi saudara kita, permasalahan diatas insya Allah dapat terpecahkan. Bagaimana mungkin saudara kita tidak menolong kita, ketika kita memperoleh kesulitan sedangkan peluang positif dapat kita raih? Tentunya saudara yang baik akan dengan tangan terbuka siap sedia untuk membantu. Manusiawi, saya pikir karena didalam bank adalah sekumpulan orang-orang tentunya sifat subyektivitas tidak dapat ditinggalkan. Dinegara majupun, yang pernah saya singgahi sifat subyektif juga kadang dapat berperan. Lalu bagaimana cara menjadikan Bank sebagai saudara kita?
,
Pertama, datang ke Bank
Ya, pertama datang ke Bank dan buka rekening. Rekening tabungan dapat dipilih apabila transkasi kita hanya menerima transfer uang, mentransfer uang dan tarik tunai. Opsi rekening Giro kita pilih apabila client kita biasa menerima cek atau bilyet giro. Datang ke bank saya pikir tidak ada ruginya. Bagaimana bisa kita merasa rugi? Gedungnya bagus, hawanya sejuk, petugasnya ramah dan cantik malahan kadang kita diberi hadiah. Minder? Santai saja, mereka itu kalau tidak mempunyai nasabah pasti sedihnya bukan kepalang, rapat berhari-hari akan dilakukan untuk mencari tahu kenapa tidak ada nasabah yang mau datang, persaingan sangat ketat dengaan banyaknya jumlah bank, mereka juga malu kalau kantornya kelihatan sepi, akan tambah stress mereka pada akhir bulan bila melihat posisi simpanan masyarakat serta kredit tidak ada peningkatan. Bisa-bisa surat direksi dari kantor pusat akan menegur mereka habis-habisan. Malu kan jadinya. Masih banyak sebenarnya alasan yang membuat santai kita datang ke bank.
,
Kedua, aktif bertransaksi
Dengan seringnya bertransaksi memudahkan kita untuk dikenal oleh bank. Baik karakter kita, kekuatan financial kita, jenis usaha kita, serta prospek usaha kita. Biasanya petugas front line (CS dan Teller) akan mencatat pengusaha yang aktif bertransaksi dicounternya, malahan dari sini kita bisa dapat memperoleh referensi yang baik dari mereka. Referensi merupakan sesuatu yang baik dan saangat bermanfaat dari dunia bisnis. Bisa jadi anda memperoleh relasi baru juga dari mereka (CS dan Teller), dalam sehari ketika mereka bertugas minimal bertemu 100 orang dengan ragam profesi. Ketika kita perlu tambahan modal pun, bank kemungkinan dapat lebih cepat memberikan persetujuan karena secara umum mereka telah mengenal bisnis kita melalui aktivitas transaksi yang rutin.
,
Ketiga, bina hubungan baik dengan petugas bank (Teller, Customer Service, Back Office, Manager Operasi, Marketing Kredit, Analis Kredit, Manager Kredit serta Branch Manager)
Semua petugas tadi adalah manusia , pendekatannya juga manusiawi sehingga banyak hal dapat kita lakukan. Kita bisa berkomunikasi atau say hello dengan petugas front line, kepada petugas kredit kita juga bisa meminta nasehat sehubungan dengan bisnis kita seperti nasehat pengelolaan cash flow usaha, legalitas usaha dan planing usaha kedepan. Kepada Manager operasi, kita juga bisa meminta advise mengenai metoda pembukuan yang benar dan transaksi keuangan yang aman. Kepada Branch Manager pun kita bisa memperkenalkan diri kita pribadi dan juga usaha kita. Apabila kita ada acara syukuran, pernikahan, sunatan, kelahiran anak, naik haji atau pindah rumah jangan segan-segan undang mereka, insya Allah mereka akan merasa bahwa kita adalah bagian dari mereka. Siapa sih yang tidak suka dimintai pendapat dan siapa sih yang tidak suka dianggap?
,
Buat Bank berhutang budi pada kita
Banyak cara untuk membuat bank berhutang budi pada kita. Saat ini persaingan bank sangat ketat, perebutan nasabah juga tidak terelakkan. Kita dapat memberikan referensi dengan cara memberikan nama atau institusi kepada bank untuk diprospek karena orang tersebut mempunyai dana berlimpah atau sedang memerlukan kredit besar, hal tersebut sangat membantu. Saya pastikan nama anda pasti disebut-sebut ketika mereka meeting untuk merencanakan merekrut calon nasabah yang anda referensikan. Apabila referensi kita adalah pengusaha kakap atau institusi dan ternyata berhasil direkrut, saya pastikan bank juga siap untuk membalas budi.
,
Tunjukkan karakter yang baik
Menujukkan karakter yang baik, low profile adalah sarat utama kita untuk dapat diterima disemua tempat. Menyombongkan diri, menunjukkan penampilan serta omong besar kepada Bank, rasanya tidak perlu malahan hanya akan menghabiskan biaya saja. Kita cukup memaparkan usaha kita, kondisi keuangan kita, prospek usaha kita dan planing bisnis kedepan hal tersebut sudah cukup bagi bank. Bagi mereka yang penting bisnis bagus, mereka untung dan aman. Parameter utama 5C (analisa kredit bank : Carakter, Capasity, Capital, Condition of econmy, dan Colateral) bagi bank adalah karakter. Kesimpulannya jadilah orang yang baik dan jujur.
,
Perlu kita tahu bahwa pola pikir orang bank dengan kita adalah berbeda. Yang ada diotak mereka setiap hari adalah uang, bisnis dan keuntungan. Berbahagialah bagi yang telah menjadi orang kaya, karena tidak perlu datang kebank namun bank yang perlu datang mereka. Menurut Yusuf Arif Setiawan (2005) : Bahwa uang akan mendatangi uang, seperti air selalu mengalir ketempat yang rendah. :)
,
Salam hangat dan sukses.

Membina hubungan dengan Bank

Membina hubungan dengan bank itu perlu, malah wajib hukumnya bagi seorang pebisnis. Banyak manfaat yang bisa diperoleh dari hubungan tersebut. Memang usaha kita bisa besar dengan sendirinya tanpa bantuan bank serupiah pun, namun kasus serupa sangat jarang saya temui. Ada seorang kenalan yang mempunyai usaha cukup besar, mengaku bahwa belum pernah menerima bantuan dari bank khususnya kredit. Tapi untuk kebutuhan dana insidentil atau untuk membiayai tender yang didapat ketika kas yang bersangkutan kosong, beliau meminta pinjaman dari rentenir. Enak katanya. Cepat, mudah, tidak bertele-tele walaupun bunganya mahal.
Memang benar, secara umum administrasi dibank memang sedikit rumit dan banyak birokrasi. Mungkin hal ini yang membuat enggan dan malas setiap orang untuk berhubungan dengan bank. Sifat dan sikap umum ini sebenarnya jangan dipelihara, bagaimana mungkin kita akan bisa go internasional atau go regional atau go lokal kalau standar ISO tidak mulai kita terapkan saat ini. Tertib Administrasi ibaratnya tertib akan perintah agama. Tertib administrasi membuat kita menjadi profesional, sedangkan tertib akan perintah agama membuat kita masuk surga. He..he..
Secara tidak langsung bila kita telah dibina bank maka banyak manfaat yang bisa diperoleh untuk kelangsungan usaha. Adapun manfaat berhubungan dengan bank adalah sebagai berikut :
  • Pribadi yang kredible, karena bank hanya mau berhubungan dengan orang kredible.
  • Legalitas Usaha yang capable dengan bisnis kita.
  • Laporan Keuangan yang Accountable dan measurable.
  • Link bisnis semakin luas karena referal dari bank.
  • Sumber Pembiayaan Usaha yang dapat kita minta sewaktu-waktu
  • Free Advisor keuangan dari bank.
  • Kita bisa membantu orang untuk mendapat kredit dengan memberi referensi
  • dll.
Kadang pada kondisi bulan-bulan tertentu seperti pembukaan tahun anggaran pemerintah, bulan ramadhan, tahun ajaran baru, musim liburan, tahun baru dan natal pengusaha memerlukan modal kerja lebih. Biasanya bulan-bulan tersebut sales meningkat, untuk mengimbanginya perlu produksi ditingkatkan dan kadang hal ini menyebabkan lack likuiditas. Masalahnya modal yang ada hanya cukup mengcover aktivitas usaha rutin, tentunya perlu dicarikan tambahan. Salah satunya melalui bank.
Investasi alat, mesin dan kendaraan juga lebih cocok bila menggunakan fasilitas kredit. Mengapa? Sifat mesin, alat dan kendaraan adalah semakin lama tidak bernilai dan nilainya juga menurun. Apabila kita membiayai memakai modal sendiri, rasanya rugi walaupun ketika operasional alat tersebut menghasilkan laba. Alangkah baiknya bila modal kita sendiri, bisa kita gunakan untuk penguatan modal usaha yang lain atau memperbesar sales. Sedangkan investasi alat menggunakan fasilitas bank. Lebih nyamankan? Kita mempunyai aset dari uangnya orang dan selanjutnya kita cukup membayar bunga plus pokoknya saja. Tidak terasa Man...
Belum lagi fasilitas pembiayaan lainnya yang bisa diperoleh. Pernah dengar tidak, pembiayaan tanpa agunan? Nanti kedepan akan saya tuliskan, sekarang lagi perlu istrirahat dulu.
Oke deh jangan ragu-ragu datang ke bank ya...

Monday, February 26, 2007

Proposal Kredit Sederhana

Dulu beberapa teman dan calon nasabah sering bertanya bagaimana membuat proposal untuk pengajuan kredit dibank. Sering saya menemui relasi yang datang pada saya untuk minta tolong dibuatkan proposal pengajuan kredit dan kadang sampai malam-malam datang kerumah saya hanya untuk itu. Anehnya mereka siap membayar (saya tertawa dalam hati, ternyata masih banyak orang yang berpikir bahwa uang selalu dapat menyelesaikan masalah) dan yang bersangkutan juga siap untuk menyediakan apa saja sehubungan pembuatan proposal tersebut.

Membuat Surat pengajuan kredit itu sederhana dan gampang. Saya pikir gampang, soalnya kalau cuma untuk pembiayaan Usaha Kecil tidak perlu harus memakai draft yang komprehensif. Wong pemutusan kreditnya cuma sambil merem juga he..he..he.. , kecuali kalau pembiayaannya diatas 500 juta wajib hukumnya buat proposal (kan bisa bayar konsultan untuk membuatkannya daripada untuk buat bayar ongkos lelah petugas bank).

Intinya yang perlu disampaikan untuk proposal sederhana adalah sebagai berikut :
  • Tanggal pengajuan kredit
  • Perihal surat
  • Surat ditujukan kepada Kepala Cabang
  • Nama, alamat rumah, alamat usaha, nomor telphon rumah dan cellular.
  • Sebagai pembukaan surat sampaikan jenis usahanya dibidang apa dan telah berpengalaman berapa tahun.
  • Maksud kredit yang diomohon untuk apa : modal kerja, investasi atau konsumtif
  • Tujuan dari kredit nantinya bagaimana. Maksudnya dengan ada kredit kita bisa menyampaikan bahwa target penjualan bisa naik sekian persen, atau margin bisa dinaikkan sekian persen, atau untuk peremajaan asset/mesin agar effisiensi terjaga atau dll.
  • Besarnya dana yang dimohon dan jangan lupa sebutkan modal sendiri kita ada berapa sehingga bank hanya memberikan kekurangannya. Biasa bank hanya memberi maksimal 80% dan 20%nya dari modal kita. Katakanlah kita akan membeli mobil dan perlu dibantu oleh bank. Harga mobil didealer Rp. 100 juta, Bank mungkin hanya akan membiayai 80 juta saja sedangkan 20 jutanya ya dari uang kita sendiri.
  • Sampaikan keinginan kita berapa lama ingin mengangsur .
  • Sampaikan skim kredit yang sesuai dengan usaha yang akan dibiayai bank. Hal ini perlu didiskusikan dengan pegawai bank. Tapi disurat anda bisa sampaikan model apa yang cocok buat kelancaran usaha anda. Ingat konsekuensi salah skim kredit, implikasinya kepada beban bunga dan lack liquidity yang harus ditanggung.
  • Penutup. Sampaikan bahwa kita siap disurvey oleh Tim Bank.
Melihat paparan saya diatas mungkin tidak terlalu sulit untuk membuat surat pengajuan kredit kebank. Wong cuma satu lembar saja dan lagian anda nantinya akan diwawancari oleh petugas bank. Tapi perlu juga diketahui, semakin banyak informasi yang diterima petugas bank dan mereka paham bisnis anda maka semakin cepat juga persetujuan akan diberikan.
Untuk syarat-syarat kredit dibank, tentunya standar namun agar lebih jelas anda bisa dapatkan melalui website bank tersebut, atau brochure bank atau malah lebih baik telephone langsung ke Customer Service dan Petugas Banknya. Note : Atau kalau tidak pada postingan bulan September 2011 juga bisa dilihat.
Sederhana kan? kalau masih susah kontak saja saya dan nanti saya bantu untuk membuat proposal bersama-sama. Untuk 500 juta kebawah gratis tapi 500 juta keatas bayar ya... he..he..he..

add/edit : link download proposal bisnis / proposal kredit dapat didownload disini.

Sunday, February 25, 2007

Kredit di Bank

Istilah kredit memang sering kita dengar dalam keseharian kita. Mau beli rumah pake kredit, beli motor pake kredit, untuk usaha juga pake kredit. Anehnya dengan kata tersebut yang kelihatannya sangat popular, ternyata tidak semua orang tahu bagaimana cara mendapatkannya. Dan lucunya, ada sebagian orang yang menganggap bahwa bank hanya tempat untuk menabung dan mengirim uang saja.
Pernah suatu hari saya bertemu teman kuliah, kami ngobrol apa saja dari anak sudah berapa, tinggalnya dimana, dan lain-lain (maklum ada sekitar 6 tahun kami tidak bertemu) selanjutnya obrolan merembet tentang apa usaha kita masing-masing. Teman saya tersebut mengeluh tentang usahanya bahwa saat ini sedang membutuhkan suntikan modal untuk ekspansi usaha. Lalu saya menanyakan mengapa tidak mengajukan permohonan penambahan modal ke Bank saja? Dia menjawab, katanya susah kalau mengajukan penambahan modal ke bank. Saya balik bertanya kenapa susah? kan usaha cukup prospek dan kemampuan untuk bayar juga ada, tentunya ini juga peluang bisnis buat bank. Tidak ada orang dalam, sambungnya. Tidak ada orang dalam pikir saya? Ternyata jawaban teman saya tersebut berdasarkan pengalaman orang tuanya yang juga menekuni bisnis ketika berhubungan dengan bank, ada semacam perantara yang menghubungkannya ke bank. Jawaban teman saya ini ternyata sering juga saya temukan dibeberapa kalangan bahwa apapun urusannya, dilembaga manapun apabila ingin lancar berhubungan harus selalu ada koneksi.
Secara umum memang benar bahwa di Indonesia, pelayanan publik sangat rendah sekali. Praktek perkoncoan, praktek melayani bagi yang mampu memberikan keuntungan diri sendiri, praktek pemberian ucapan terima kasih adalah sesuatu yang sudah jamak di Indonesia terutama dijalur birokrasi. Tapi itu dulu, sehubungan dengan kritis dan majunya pemikiran orang hal tersebut perlahan-lahan sudah memulai memudar. Hal ini pun sudah saya rasakan ketika saya mengurus permohonan pembuatan surat keterangan di kantor kepolisian, tidak ada lagi pungutan biaya dan kami juga diperlakukan sebagaimana layaknya seorang tamu dan juga sahabat.

Kembali keatas mengenai apabila kita ingin berhubungan dengan bank harus menggunakan koneksi, saya kira saat ini hal seperti itu sudah tidak berlaku lagi. Bagaimana mungkin mereka hanya akan melayani nasabah yang punya koneksi sedangkan persaingan antar bank semakin ketat. Sayangnya hal ini tidak banyak masyarakat yang mengetahui, pikir mereka bahwa bank adalah lembaga bertele-tele berkaitan dengan administrasi.

Seandainya masyarakat tahu bahwa bank mempunyai kewajiban sebagai berikut :
  • Bank mempunyai target tahunan dalam pemberian kredit maupun pengumpulan dana simpanan. Artinya setiap lini operasional insan perbankan mempunyai kewajiban untuk memberikan kredit kemasyarakat setiap tahun sesuai dengan targetnya. Jadi bila tidak mencapai target, konduite karyawan atau pimpinan cabang atau kepala divisi atau juga direktur juga jadi menurun atau malah bisa digeser.
  • Bank mempunyai target laba yang harus dicapai setiap tahunnya. Jadi bagaimana mungkin tidak melempar kredit, apabila laba yang diperoleh berasal dari pelemparan kredit ke masyarakat? Lalu dengan apa mereka nantinya membiayai biaya operasional, gaji, promosi dan memberikan dividen kepada pemegang saham apabila tidak ada pelemparan kredit?
  • Persaingan bank sangat ketat. Saat ini bank berlomba-lomba membujuk nasabah untuk menabung dibanknya. Lalu bagaimana mereka akan membayar bunga untuk penabung jika tidak ada kredit yang diberikan ke masyarakat. Ingat, usaha bank di Indonesia saat ini adalah memutar dana penabung untuk dilempar dalam bentuk kredit kepada masyarakat.
  • UMKM menjadi perhatian setiap bank, dan berpotensi menjadi nasabah prospektif. Layaknya gadis cantik, UMKM dimana-mana setiap pihak pada membicarakan. Untuk menjembatani hal tersebut pemerintah saat ini memaksa pihak perbankan agar tidak menganaktirikan sektor UMKM. Porsi UMKM dalam business plan mereka harus ditingkatkan, yang artinya porsi kredit untuk masyarakat juga harus banyak dikucurkan.
Nah setelah melihat alasan diatas (sebenarnya masih banyak alasan), masih adakah pertanyaan : Bagaimana cara mengajukan kredit diBank?

Ayo kita ramai-ramai datang ke Bank!!!